"Para senior partai komunis yang mendukung kebangkitan Xi kemungkinan terkejut dengan kecepatan dan skala perebutan kekuasaannya."
Pengamat mengatakan kampanye anti-korupsi yang menjadi andalan Xi juga dimanfaatkan untuk menyingkirkan saingan politiknya dan faksi lain di dalam partai.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Dalam satu dekade terakhir, lebih dari 4,7 juta orang telah diselidiki oleh lembaga antikorupsi.
"Dalam dua tahun terakhir, Xi lebih jauh lagi membersihkan pejabat-pejabat keamanan yang mendukungnya naik ke tampuk kekuasaan," kata pakar politik di Universitas California, San Diego, Victor Shih.
"Sekarang badan keamanan dijalankan hampir secara eksklusif oleh pejabat-pejabat yang memiliki sejarah masa lalu dengan Xi dan yang mungkin dipercaya olehnya."
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Xi juga telah menempatkan para loyalisnya di pos-pos regional yang penting, seperti sekretaris partai di kota-kota utama seperti Beijing, Shanghai dan Chongqing.
Posisi ini penting karena mereka bertanggung jawab "menafsirkan dan menerapkan arahan pusat di daerah-daerah yang berpenduduk jutaan orang," kata Thomas.
Menurut Thomas, setidaknya 24 dari 31 sekretaris partai tingkat provinsi adalah rekan politik Xi, yang sebelumnya mengenal keluarganya, bersekolah dengannya, bekerja di bawahnya, atau bekerja untuk salah satu sekutu dekatnya.