"Pesan itu membantu menangkal tendensi apa pun yang mungkin berkembang di militer untuk membangun loyalitas terhadap pemimpin senior TPR yang suatu hari nanti mungkin saja menentang Xi," kata Timothy Health, peneliti senior pertahanan internasional di lembaga think tank AS, RAND.
"Loyalitas kepada partai berarti TPR diharapkan untuk melaksanakan setiap perintah untuk mempertahankan partai, dan Xi khususnya, tetap berkuasa."
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Kesetiaan adalah yang utama
Setelah mengamankan "laras senapan, penting untuk memastikan "pisau, yakni aparat keamanan internal, di bawah kendali penuh.
Dua tahun setelah Xi berkuasa, pihak berwenang mengonfirmasi penangkapan seseorang yang dijuluki "harimau, yakni mantan kepala keamanan domestik Zhou Yongkang karena korupsi.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Zhou terkait erat dengan Bo Xilai, "pangeran" lain yang merupakan saingan Xi.
Investigasi itu memicu kekagetan politik karena merusak aturan tidak tertulis bahwa anggota Komite Tetap Politburo, sebagai badan pembuat keputusan paling kuat, tidak akan dikenakan hukuman pidana.
"Xi Jinping ternyata adalah politisi brilian yang kejam yang secara sabar bangkit melalui sistem sampai memanfaatkan momennya untuk memerintah," kata analis senior China dari Eurasia Group, Neil Thomas.