WahanaNews.co | Ukraina bakal menerima meriam modern yang bisa dipasang di truk, tank anti-pesawat, dan sistem radar pendeteksi artileri dalam bantuan militer terbaru yang diberikan oleh sekutu Baratnya dalam perangnya dengan Rusia.
Setelah memulai dengan hati-hati, dengan peralatan pelindung seperti helm dan senjata pertahanan, sekutu Ukraina telah meningkatkan respons mereka di tengah peringatan pertempuran panjang dan atrisi di wilayah Donbas timur.
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
Inggris, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat (AS) semuanya telah membuat komitmen baru pada minggu lalu, menyediakan beberapa peralatan mereka sendiri serta membantu negara-negara Eropa Timur untuk melengkapi Ukraina dengan peralatan era Soviet.
Dikutip dari The National, Rabu (3/5/2022), Perdana Menteri Inggris Boris Johnson diperkirakan akan mengumumkan tambahan bantuan militer senilai 300 juta pound ketika ia berpidato di parlemen Ukraina melalui tautan video.
Bantuan ini akan mencakup peralatan peperangan elektronik, perangkat keras pengacau GPS, ribuan perangkat penglihatan malam dan sistem radar kontra-baterai yang mendeteksi artileri yang masuk.
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
Inggris mengatakan pihaknya juga akan mengirim peralatan pengangkat berat untuk membantu pasukan yang terisolasi dan armada khusus Toyota Landcruiser untuk menyelamatkan warga sipil dari garis depan.
Sementara itu Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menjanjikan Ukraina pengiriman sistem artileri Caesar, yang meriam 155mm-nya dapat menembak enam kali dalam satu menit dan mencapai sasaran 40 kilometer jauhnya.
Meriam Caesar, yang dapat dimuat di truk, adalah salah satu perangkat kerar modern yang ditawarkan negara-negara barat yang terkadang lebih menekankan pada pengaturan transfer peralatan era Uni Soviet dari bekas Blok Timur.
Sejumlah tentara Ukraina dilaporkan menerima pelatihan di Prancis tentang cara mengoperasikan meriam itu.
Jerman, yang pekan lalu menyetujui ekspor senjata berat ke Ukraina, akan mengirimkan tank anti pesawat Gepard. Hal itu diumumkan langsung oleh Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht, yang menyebutnya sesuai dengan yang dibutuhkan Ukraina untuk mempertahankan wilayah udara dari Rusia, di Pangkalan Udara AS Ramstein.
Di sisi lain, Presiden AS Joe Biden pekan lalu meminta Kongres untuk menyetujui bantuan militer tambahan untuk Ukraina sebesar USD33 miliar termasuk USD20 miliar bantuan militer dan keamanan.
Paket itu akan mencakup pengiriman langsung senilai USD5 miliar dari stok militer Amerika serta miliaran lagi dalam keuangan untuk Ukraina dan pengisian kembali stok untuk sekutu NATO.
Tapi Ukraina belum menyatakan dirinya belum puas, dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan dia terus menekan para pemimpin dunia untuk lebih banyak senjata setiap kali dia berbicara kepada mereka. [qnt]