Biasanya di Hari Kemenangan itu, Rusia menandainya dengan parade militer di Lapangan Merah. Termasuk pidato resmi dari Putin.
Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan intelijennya mengatakan Rusia kemungkinan ingin menunjukkan "keberhasilan signifikan" 9 Mei nanti.
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
"Ini mempengaruhi seberapa cepat dan kuat mereka berusaha untuk melakukan operasi menjelang tanggal ini," kata kementerian dimuat CNBC International.
"Aktivitas udara Rusia tingkat tinggi bertahan saat Rusia berusaha memberikan dukungan udara jarak dekat untuk serangannya di Ukraina timur, untuk menekan dan menghancurkan kemampuan pertahanan udara Ukraina," tambah kementerian itu.
Rusia telah menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Akibatnya 2.000 lebih warga tewas dan 5 juta kini mengungsi.
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
Serangan menimbulkan masalah baik di sektor energi maupun pangan. Kedua negara adalah lumbung gandum dunia dan Rusia adalah pengekspor migas besar dunia.
Serangan sendiri sudah berlangsung 54 hari dan belum ada tanda-tanda gencatan senjata dilakukan. AS dan sekutu juga terus memberi sanksi ke Rusia, tak hanya menyasar individu, keuangan dan perbankan, tapi juga sektor energinya.
Sementara itu, Rusia menyatakan bahwa perang sebenarnya bisa segera diakhiri. Serangan bisa berakhir bila wilayah Donbass dapat "dibebaskan" dan Kiev mau benar-benar mengakhiri niatnya untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).