"Jelas
bahwa pernyataan yang disampaikan tidak memiliki dasar ilmiah dan hukum, juga
tidak didukung oleh bukti apapun," imbuh pernyataan tersebut.
Armenia,
yang didukung banyak sejarawan dan akademisi, menyatakan 1,5 juta rakyat mereka
tewas dalam genosida yang terjadi di bawah Kekaisaran Ottoman, yang saat itu
memerangi Tsar Rusia di area-area yang mencakup Armenia saat ini.
Baca Juga:
Gencatan Senjata Gagal Total, 80 Tentara Azerbaijan Jadi Mayat
Turki
menerima bahwa baik orang Armenia dan Turki tewas dalam jumlah besar selama
Perang Dunia I, namun secara tegas menyangkal ada kebijakan genosida yang
disengaja --istilah yang saat itu belum didefinisikan secara hukum.
Turki
menyebut korban tewas di kalangan orang Armenia mencapai sekitar 300 ribu
orang. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.