WahanaNews.co | Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengatakan, para guru di negaranya menjadi sasaran yang tidak adil dalam perang budaya.
Dia pun memperingatkan terhadap pelarangan buku.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Sambangi Gedung Putih, Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik dengan AS
Dalam upacara penghargaan tahunan Guru Nasional dan Negara Bagian 2022, Biden mengatakan politisi mencoba untuk mengambil langkah dengan melarang buku.
Pernyataan ini referensi yang jelas untuk kelompok konservatif dan Republik di negara bagian dari Texas ke Tennessee.
"Hari ini, ada terlalu banyak politisi yang mencoba untuk mencetak poin politik, mencoba untuk melarang buku. Pernahkah Anda berpikir ketika Anda mengajar, Anda akan khawatir tentang pembakaran buku dan pelarangan buku semua karena itu tidak cocok dengan agenda politik seseorang?" kata Biden.
Baca Juga:
Demokrat Tuding Keputusan Biden sebagai Penyebab Kegagalan Harris Hadapi Trump
Menurut organisasi penulis, PEN America, lebih dari 1.000 judul buku di AS sebagian besar membahas masalah rasisme dan LGBTQ telah dihapus dari perpustakaan sekolah dalam beberapa bulan terakhir.
Selain masalah buku, Biden pun membela guru-guru AS yang telah dikritik oleh kelompok-kelompok seperti "Moms for Liberty".
Para guru mendapatkan tekanan karena cara mengajar tentang ras dan perbudakan di AS.