WahanaNews.co, Yerusalem - Serangan yang dilancarkan oleh pejuang Palestina di Jalur Gaza terhadap Israel pada Sabtu (7/10/2023), telah mengejutkan dunia.
Hamas, sebagai kelompok perlawanan Palestina yang mengendalikan Gaza, berhasil membuat Israel terkejut dengan serangan tanpa ampun yang terjadi ketika penduduk negara itu sedang menikmati hari libur.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Mantan Menteri Kehakiman Israel, Yossi Beilin, menyatakan bahwa tidak ada kemungkinan intelijen akan menjadi target penyelidikan karena kegagalan dalam mengantisipasi serangan yang tidak terduga ini.
"Bagaimana badan intelijen Israel bisa melewatkan serangan mendadak oleh Hamas, kemungkinan besar akan menjadi subjek penyelidikan setelah pertempuran berakhir," kata Beilin kepada Al Jazeera, seperti yang dilaporkan pada Senin (9/10/2023).
Israel dikenal karena memiliki kemampuan intelijen yang sangat canggih serta melakukan pemantauan yang ketat terhadap warga Palestina.
Baca Juga:
Komandan Hamas Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon Utara
Biasanya, potensi serangan dapat dideteksi dengan baik. Namun, kali ini kejutan besar terjadi, yang membuat banyak pihak terkejut.
“Saya yakin, saat semua ini berakhir, akan ada penyelidikan dan masyarakat akan mendapat banyak pertanyaan yang sulit, pada akhirnya akan ada keputusan mengenai hal itu,” kata Beilin.
Hamas dikenal sebagai kelompok militan Islam Palestina yang mengendalikan Jalur Gaza, dan melakukan perjuangan berbasis teknologi sejak lama.
Melansir Sindo, teknologi yang digunakan Hamas meliputi:
1. Raketan
Hamas memiliki berbagai jenis roket, termasuk Qassam, Fajr, dan Grad. Roket-roket ini digunakan untuk menyerang target sipil dan militer di Israel.
2. Drone
Hamas telah mengembangkan drone untuk digunakan untuk pengintaian dan serangan. Drone-drone ini digunakan untuk menargetkan fasilitas militer Israel dan untuk menyebarkan propaganda.
3. Sistem komunikasi
Hamas memiliki jaringan komunikasi yang canggih yang digunakan untuk mengoordinasikan operasinya. Jaringan ini juga digunakan untuk menyebarkan propaganda dan untuk berkomunikasi dengan pendukung Hamas di luar Jalur Gaza.
4. Sistem pertahanan udara
Hamas mengembangkan sistem pertahanan udara sederhana untuk melindungi Jalur Gaza dari serangan Israel. Sistem ini memanfaatkan rudal dan radar untuk mengintersep rudal dan pesawat Israel.
Hamas juga secara berkelanjutan menginvestasikan sumber daya dalam teknologi untuk meningkatkan kemampuannya dalam menghadapi Israel.
Dalam beberapa tahun terakhir, Hamas berhasil mengembangkan teknologi baru, termasuk drone dan sistem pertahanan udara.
Kemajuan teknologi ini memberikan Hamas kemampuan yang lebih baik untuk melancarkan serangan terhadap Israel dan juga untuk menjaga Jalur Gaza dari serangan yang datang dari luar.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]