Bahkan B-2 yang menjadi andalan AS yang disegani banyak negara sudah berusia lebih dari 30 tahun sejak dia pertama terbang.
Pemerintah AS akan memasok B-2 dengan sejumlah teknologi agar bomber tua ini mampu bertahan di peperangan modern.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Angkatan udara juga telah mempensiunkan bomber B-1B Lancer karena 17 di antaranya sudah tidak beroperasi.
Sekitar 30 tahun yang lalu adalah terakhir AS mengembangkan pesawat pengebom atau bomber. B-21 akan menjadi bomber antar benua strategis yang berkemampuan ganda, kutip 19FortyFive.
Salah satu peran penting dari bomber masa depan ini adalah melakukan misi serang menggunakan amunisi konvensional sampai nuklir.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
“B-21 mampu menembus pertahanan udara musuh dan kemungkinan akan membawa muatan besar amunisi berpemandu presisi termasuk rudal jelajah dan mungkin senjata hipersonik”, kata Northrop Grumman.
Bomber B-21 juga memiliki kemampuan peperangan elektronik (EW) dan kapasitas untuk mengumpulkan data intelijen, pengawasan, dan pengintaian.
Raider dapat memperbarui perangkat lunaknya sendiri kapal saja, sehingga memberikan keunggulan dibandingkan pesawat lain yang lebih tua.