Menurutnya, situs-situs itu masih bisa menjadi fondasi bagi kebangkitan program nuklir Iran.
Trump dan Menteri Pertahanan Hegseth tetap bersikeras bahwa serangan telah sepenuhnya sukses.
Baca Juga:
IAEA: Situs Nuklir Iran Hancur Parah Dihantam Rudal AS
“Berdasarkan semua yang telah kami lihat, dan saya telah melihat semuanya, kampanye pengeboman kami telah menghancurkan kemampuan Iran untuk membuat senjata nuklir. Bom-bom besar kami mengenai titik yang tepat di setiap target dan bekerja dengan sempurna. Dampak bom-bom itu terkubur di bawah tumpukan puing di Iran; jadi siapa pun yang mengatakan bom-bom itu tidak menghancurkan, hanya mencoba melemahkan Presiden dan misi yang berhasil,” ujar Hegseth.
Trump menegaskan kembali pendiriannya: “Saya rasa itu benar-benar hancur. Pilot-pilot itu berhasil mengenai sasaran mereka. Sasaran-sasaran itu hancur total, dan pilot-pilot itu harus diberi penghargaan.”
Namun Ketua Kepala Staf Gabungan Dan Caine lebih berhati-hati. Ia menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah kemampuan nuklir Iran benar-benar telah dilenyapkan.
Baca Juga:
Tak Lagi Sendirian, Ini 3 Negara Kuat yang Kini Bela Iran Lawan Israel
Anggota DPR dari Partai Republik Michael McCaul, yang pernah diberi pengarahan sebelumnya, juga tidak sepenuhnya mendukung klaim Trump.
“Saya pernah diberi pengarahan tentang rencana ini sebelumnya, dan rencana itu tidak pernah dimaksudkan untuk menghancurkan fasilitas nuklir sepenuhnya, tetapi malah menyebabkan kerusakan yang signifikan. Namun, rencana itu selalu diketahui sebagai kemunduran sementara,” ujarnya.
Operasi ini juga menyisakan tanda tanya lain: pengarahan rahasia untuk anggota DPR dan Senat secara tiba-tiba dibatalkan.