Ribuan demonstran memenuhi jalan-jalan ibu kota Bangladesh.
Setelah Hasina melarikan diri dari Dhaka, ribuan demonstran menerobos masuk dan merusak kantor serta kediaman Perdana Menteri Bangladesh tersebut.
Baca Juga:
Malaysia Pimpin Upaya Regional Atasi Krisis Myanmar dan Pengungsi Rohingya di Bangladesh
Kerusuhan semakin tak terkendali meski jam malam tanpa batas waktu diberlakukan dan akses internet dibatasi ketat.
Perkantoran ditutup dan lebih dari 3.500 pabrik yang mendukung industri garmen, yang penting secara ekonomi di Bangladesh, juga ditutup akibat demo.
Tentara dan polisi dengan kendaraan lapis baja dikerahkan di berbagai area Dhaka untuk mengendalikan massa.
Baca Juga:
Target Eliminasi TB Terancam, Bangladesh Hadapi Dampak Pemangkasan Dana AS
Mereka membuat barikade dengan kawat berduri di jalan-jalan menuju kantor Perdana Menteri Bangladesh.
Namun, massa dalam jumlah besar tetap memenuhi jalanan dan merobohkan barikade yang dipasang.
Para demonstran dan para pendukung pemerintah juga dilaporkan saling berkelahi di berbagai wilayah, dengan melibatkan tongkat dan pisau. Situasi itu mendorong pasukan keamanan Bangladesh untuk melepaskan tembakan ke arah kerumunan massa.