Meskipun kebijakan luar negeri dan Timur Tengah dirujuk berkali-kali selama debat, penderitaan warga Palestina dan jumlah korban akibat kampanye Israel di Gaza tidak banyak mendapatkan perhatian khusus. Terbaru, agresi Israel di wilayah Palestina menewaskan lebih dari 37.700 orang sejak bulan Oktober.
Bahkan, protes pro-Palestina diketahui juga berlangsung selama debat berlangsung di dekat lokasi tersebut.
Baca Juga:
Trump Minta Gaza ‘Dikosongkan’, PBB dan Dunia Arab Pasang Badan untuk Palestina
Trump mengatakan Israel ingin perang terus berlanjut. Ketika ditanya apakah dia akan mendukung pembentukan negara Palestina untuk menjamin perdamaian di wilayah tersebut, Trump menyebut "Aku harus melihatnya."
Sementara itu, Biden secara keliru mengklaim bahwa semua pihak kecuali Hamas telah menyetujui proposal gencatan senjatanya dan bahwa ia telah mendapatkan kesepakatan menyeluruh mengenai rencana tiga tahapnya untuk mengakhiri perang, termasuk dari Israel.
"Semua orang mulai dari Dewan Keamanan PBB, hingga G7 hingga Israel dan [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu telah mendukung rencana yang saya ajukan," kata Biden.
Baca Juga:
Presiden Trump Konfirmasi Bom Seberat 2.000 pon Dalam Perjalanan Menuju Israel
"Satu-satunya yang ingin perang terus berlanjut adalah Hamas."
Dia menegaskan kembali pendapatnya bahwa Hamas telah "sangat dilemahkan" oleh Israel, dan menambahkan bahwa kelompok tersebut "harus dilenyapkan".
Biden juga mencatat bahwa dia adalah presiden pertama yang tidak memiliki tentara yang berisiko di luar negeri.