Teknologi ini memungkinkan rudal mempertahankan arah dan mengantarkan beberapa muatan peledak dengan tingkat kerusakan sangat tinggi ke titik sasaran secara presisi.
Menariknya, sirene peringatan baru terdengar setelah rudal menghantam sasaran.
Baca Juga:
Gertakan Iran Jadi Kenyataan: Selat Hormuz Segera Ditutup, Barat Ketar-ketir
Situasi ini membuat wilayah-wilayah Israel dilaporkan berada dalam kekacauan hebat, seperti halnya yang terjadi pada gelombang-gelombang Operasi True Promise III sebelumnya.
“Kami menyatakan bahwa kemampuan inti Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran belum diaktifkan dalam pertahanan suci ini,” tulis IRGC.
Di sisi lain, laporan dari Times of Israel menyebut bahwa sekitar 9.000 warga Israel telah meninggalkan rumah mereka sejak dimulainya serangan balasan Iran. Banyak dari mereka kini tinggal di hotel-hotel atau bersama sanak saudara dan teman.
Baca Juga:
Bukan Bom Biasa, Inilah Senjata Monster AS yang Remukkan Fasilitas Nuklir Bawah Tanah Iran
Iran menyatakan bahwa seluruh operasi ini merupakan respons atas tindakan Israel yang dianggap telah melanggar batas kemanusiaan dan kedaulatan negara.
IRGC menyebut bahwa tujuan utama mereka adalah melumpuhkan pusat-pusat militer dan intelijen strategis milik rezim Zionis.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.