“Setelah Netanyahu berhenti memberikan jutaan dolar kepada Hamas, dia beralih memberikan senjata kepada organisasi yang dekat dengan ISIS di Gaza, semuanya spontan, semuanya tanpa perencanaan strategis, semuanya mengarah pada lebih banyak bencana,” kata Lapid lewat platform X.
Dalam tanggapannya, kantor Netanyahu tidak membantah klaim tersebut.
Baca Juga:
Israel Siap-siap Hapus Gaza dari Peta: Tak Akan Ada Lagi Hamas dalam Enam Bulan!
Mereka menyatakan bahwa “Israel berupaya mengalahkan Hamas melalui berbagai cara, berdasarkan rekomendasi dari semua kepala lembaga keamanan.” Sementara itu, Shin Bet menolak memberikan komentar.
Media Israel sebelumnya melaporkan kemunculan kelompok kriminal bersenjata di Gaza yang beroperasi di bawah perlindungan tentara Israel.
Senjata-senjata yang ditransfer, termasuk senjata ringan hasil sitaan dari Hamas, disebut diberikan kepada milisi yang dipimpin Yasser Abu Shabab.
Baca Juga:
Poster 'Free Papua' Cs di Forum PBB Cederai Kehormatan Negara, Kemlu RI Buka Suara
Mereka beroperasi di wilayah Rafah timur yang saat ini dikuasai militer Israel, sebagaimana dilaporkan oleh Al-Jazeera.
Menurut sumber yang dikutip surat kabar Haaretz, milisi Abu Shabab baru mulai beraksi secara aktif di Gaza selatan.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan para anggotanya bersenjata lengkap mengenakan perlengkapan militer, dari rompi dan helm hingga patch bertuliskan "Layanan Anti-Teror" dalam bahasa Arab dan Inggris.