WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali memanas setelah Iran meluncurkan rudal ke Pangkalan Udara Amerika Serikat di Qatar.
Namun alih-alih memicu konfrontasi langsung dengan negara tuan rumah, Presiden Iran Masoud Pezeshkian justru segera menelepon Emir Qatar untuk meluruskan maksud sebenarnya di balik serangan tersebut.
Baca Juga:
Ternyata Trump Tahu Serangan Israel ke Doha, Tapi Tak Hentikan Gempuran Mematikan
Komunikasi tingkat tinggi ini membuka babak baru dalam dinamika diplomatik di kawasan yang sudah panas akibat konflik Iran-Israel.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian langsung menghubungi Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani setelah serangan rudal Iran menghantam Pangkalan Udara AS di Al Udeid, Qatar.
Dalam percakapan tersebut, Pezeshkian menegaskan bahwa Iran tidak bermaksud bermusuhan dengan Qatar, melainkan sekadar memberikan balasan atas agresi militer Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran.
Baca Juga:
Usai Serangan Israel di Doha Trump Temui PM Qatar, Bahas Ini
"Kami menyadari niat baik Qatar terhadap kami, dan kami menghargai segala bentuk dukungan dan solidaritas Qatar," ujar Pezeshkian pada Selasa (25/6/2025), sehari setelah serangan udara AS yang menyasar tiga lokasi nuklir Iran.
"Menargetkan Pangkalan Udara Al Udeid tidak berarti berhadapan dengan negara tetangga, sahabat, dan saudara kita, Qatar," jelasnya.
Ia menekankan bahwa serangan ke pangkalan militer AS tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas partisipasi Washington dalam serangan terhadap wilayah Iran.