"Saat ini, rezim Zionis dan para pendukungnya telah menyadari bahwa Iran bukanlah Gaza, Lebanon, atau Suriah, yang dapat mereka ganggu dengan beberapa serangan untuk mencapai tujuan mereka. Rakyat Iran akan berdiri teguh dan mempertahankan hak-hak mereka yang sah sampai akhir," ujar Presiden Iran itu.
Menanggapi pernyataan Pezeshkian, Emir Qatar menegaskan bahwa negaranya tetap berkomitmen pada upaya menjaga perdamaian di kawasan.
Baca Juga:
Qatar-Gate Bikin Heboh, Pengusaha Israel Rekam Transfer Dana untuk Netanyahu
Ia juga menyampaikan bahwa Qatar, baik secara terbuka maupun di balik layar, terus berusaha mencegah eskalasi akibat provokasi yang dilakukan oleh Israel.
"Qatar telah melakukan upaya signifikan, baik secara publik maupun tertutup, untuk menjaga kawasan aman dari provokasi rezim Zionis, termasuk agresinya terhadap wilayah Iran," ujarnya.
Ia menekankan bahwa pangkalan militer AS di Qatar tidak pernah dan tidak akan digunakan sebagai basis untuk menyerang Iran.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Bertolak dari Doha Menuju Amman, Lanjutkan Kunjungan Resmi ke Yordania
"Pada saat yang sama, sembari menghargai seruan dan simpati Anda, saya tegaskan bahwa kami di Qatar melihat gambaran yang lebih besar dan cakrawala yang lebih luas. Di tengah solidaritas rakyat Qatar dengan saudara-saudara mereka di Iran selama agresi militer rezim Zionis, kami berpikir untuk memperdalam dan memperluas hubungan kami di masa mendatang," kata Emir Qatar.
Meski sudah ada komunikasi langsung di level kepala negara, Kementerian Luar Negeri Qatar tetap mengambil langkah diplomatik resmi dengan memanggil Duta Besar Iran di Doha.
"Pelanggaran ini sama sekali tidak sesuai dengan prinsip bertetangga baik dan hubungan dekat antara Negara Qatar dan Iran," tegas Menteri Luar Negeri Qatar, Sultan bin Saad Al-Muraikhi, kepada Duta Besar Iran, Ali Saleh Abadi.