Israel mendapat kritik keras terkait rekaman-rekaman tersebut, dengan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyatakan keprihatinannya atas gambar-gambar yang beredar, menegaskan bahwa semua tahanan harus diperlakukan dengan manusiawi dan berharga.
Melalui pernyataannya, militer Israel menyatakan bahwa pasukan mereka secara rutin melakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk menelanjangi orang yang dianggap berpotensi membawa senjata atau bahan peledak untuk memastikan keamanan.
Baca Juga:
Geger, Angka Gangguan Jiwa dan Bunuh Diri di Barisan Militer Israel Meningkat
Ditegaskan juga oleh militer Israel bahwa di Jalur Gaza, pasukan mereka menahan dan memeriksa individu yang dicurigai terlibat dalam 'aktivitas teroris'.
"Orang-orang yang tidak terlibat dalam aktivitas teroris akan segera dibebaskan," demikian disampaikan dalam pernyataan militer Israel.
Militer Israel menekankan bahwa selama penahanan, para tahanan diperlakukan sesuai dengan ketentuan hukum internasional.
Baca Juga:
Dubes Israel Ngamuk di Podium hingga Hancurkan Piagam PBB
"Seringkali para tersangka teror harus menyerahkan pakaian mereka agar pakaian itu bisa digeledah dan untuk memastikan mereka tidak menyembunyikan rompi peledak atau persenjataan lainnya," jelas militer Israel.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, saat ditanya soal gambar dan video yang beredar menjawab: "Para teroris telah menyerahkan diri."
Pada Minggu (10/12/2023), Hamas membantah klaim Israel dan menyatakan bahwa orang-orang yang terlihat dalam video dan foto yang beredar bukanlah anggota Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata mereka.