Para pemuka agama juga memberikan penghormatan dan mengawali doa yang diikuti dengan diturunkannya bendera setengah tiang oleh massa.
Salah satu dari mereka yang berada di sana – Alexander Matveev – mengatakan kepada CNN bahwa orang-orang di Rusia merasa tidak aman dan khawatir akan terjadi serangan lain.
Baca Juga:
Akhiri Perang Presiden Ukraina Zelensky Bakal Ajukan Damai dengan Rusia
"Saya mendengarkan Putin. Dia mengatakan mereka mencoba melarikan diri ke Ukraina. Ini masuk akal," katanya. "Mari kita lihat apa yang dikatakan penyelidik. Tetapi Rusia kuat, kami tidak akan menyerah."
Presiden Putin dilaporkan memberikan penghormatan kepada para korban serangan dengan menyalakan lilin di sebuah gereja di kediamannya di Novo-Ogaryovo di luar Moskow.
Pemimpin Rusia tersebut pertama kali mengumumkan hari berkabung dalam pidato nasionalnya pada hari Sabtu, untuk berduka atas para korban dari apa yang dia gambarkan sebagai "tindakan berdarah dan biadab".
Baca Juga:
Diberondong Peluru, PM Slovakia Berstatus 'Warga' NATO tapi Akrab dengan Rusia
"Seluruh negara, seluruh rakyat kami, berduka bersama Anda," kata dia.
Bantahan Ukraina
Ukraina dengan tegas membantah terlibat dalam serangan itu. Kementerian Luar Negeri Ukraina menggambarkan tuduhan tersebut sebagai provokasi yang direncanakan oleh Kremlin untuk semakin memicu histeria anti-Ukraina di masyarakat Rusia, menciptakan kondisi untuk meningkatkan mobilisasi warga Rusia untuk berpartisipasi dalam agresi kriminal terhadap negaranya, dan mendiskreditkan Ukraina di mata komunitas internasional.