Mengenai sikapnya, Rubio dikenal sangat berlawanan dengan China. Ia menganggap kekuatan Asia itu sebagai ancaman besar bagi kepentingan AS dan berupaya mempersulit perusahaan-perusahaan China untuk beroperasi di Negeri Paman Sam atas tuduhan pelanggaran Hak Asasi Manusia di Xinjiang.
2. Calon Kepala Dewan Keamanan Nasional, Mike Waltz
Baca Juga:
Kebijakan Proteksionisme Trump Berpotensi Pukul Ekspor Indonesia
Sementara itu, Trump juga telah memilih mantan veteran pasukan khusus angkatan darat dan tokoh terkemuka yang berpihak pada China, Michael Waltz, untuk jabatan Penasihat Keamanan Nasional yang penting di Gedung Putih.
"Waltz tampaknya akan menjadi penasihat utama dalam pemerintahan yang akan datang karena menghadapi serangkaian tantangan kebijakan luar negeri, termasuk perang di Ukraina, Lebanon, dan Gaza," tulis New York Times dan CNN, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Waltz sendiri dikenal pernah menyampaikan pidato yang memuji Trump di Konvensi Nasional Partai Republik pada bulan Juli di mana ia menyerukan perdamaian melalui kekuatan Amerika. Ia menyebut ada cara untuk mengakhiri perang secara ekonomi dan diplomatis.
Baca Juga:
Pilpres AS 2024: Dukungan Muslim Bawa Trump Menang atas Kamala
Ia kemudian merinci secara khusus penerapan sanksi pada sektor energi Rusia, setelah sebelumnya menjuluki negara itu sebagai 'pompa bensin dengan senjata nuklir'.
"Anda bisa memenangkan ini secara ekonomi. Hanya menuangkan lebih banyak miliaran (ke Ukraina) adalah definisi kegilaan saat ini," katanya kepada seorang pewawancara di Ronald Reagan Presidential Foundation and Institute.
Mengenai China, ia menulis dalam bukunya bahwa Amerika menghadapi 'perjuangan eksistensial' dengan Partai Komunis China. Ia juga menyatakan kekhawatiran tentang apa yang disebutnya sebagai 'pembangunan militer bergaya Nazi Jerman era 1930-an' di China dalam sebuah pidato di Ronald Reagan Presidential Foundation bulan lalu.