Vance pertama kali dikenal lewat memoarnya yang diterbitkan pada 2016, "Hillbilly Elegy," yang mengisahkan keluarganya di Appalachian dan kehidupan di Rust Belt, menggambarkan kesulitan pekerja di pedesaan Amerika yang terpinggirkan.
Memoar tersebut menyentuh hati rakyat kelas pekerja Amerika yang tengah bergulat dengan stagnasi ekonomi, kecanduan narkoba, dan keterasingan budaya.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Buku itu diadaptasi menjadi film nominasi Oscar yang dibintangi Glenn Close dan Amy Adams, dan Vance memanfaatkan kisah pribadinya untuk menjadi komentator yang dicari.
Vance menarik perhatian Trumpworld ketika bukunya diambil oleh putra tertua mantan presiden, Don Jr., yang sekarang menjadi teman dekat dan pengagum Vance, serta dikabarkan memiliki pengaruh besar dalam pencalonannya sebagai wakil presiden.
Vance mendukung gerakan America First yang anti-imigrasi dan menganut isolasionisme. Ia lebih condong ke kanan dalam banyak isu, termasuk aborsi, di mana ia mendukung seruan untuk legislasi federal.
Baca Juga:
Gagal Menyentuh Pemilih, Harris Kalah Telak Meski Kampanye Penuh Serangan ke Trump
Dulu, Vance sempat vokal mengkritik keras Trump. Namun pada 2022, dengan bantuan Trump, Vance berhasil masuk kongres.
Kini, keadaan berbalik drastis. Vance adalah seorang senator dan pendukung vokal Trump.
Menurut situs resmi Pemerintah AS, syarat minimum usia untuk maju di pilpres AS adalah 35 tahun. Syarat lainnya adalah warga negara AS yang sudah tinggal selama 14 tahun.