“Saya bahkan belum mulai bekerja. Bagaimana mereka tahu jika saya memenuhi syarat atau tidak? Biarkan waktu yang menjawab,” ujar Ghairat dalam wawancara dengan New York Times.
Dia menambahkan, bekerja 15 tahun dalam bidang urusan budaya untuk Taliban membuatnya menjadi kandidat sempurna untuk jabatan tersebut.
Baca Juga:
Ledakan di Masjid Afghanistan Telan 3 Korban Jiwa
Sementara itu, kepala juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid mengatakan pengumuman Ghairat yang melawang perempuan kembali ke Universitas Kabul bisa jadi hanya pandangan pribadinya.
Namun Mujahid tidak memberikan jaminan kapan larangan tersebut akan dicabut, mengatakan sampai Taliban bekerja untuk merancang “sistem transportasi yang lebih aman dan lingkungan di mana siswa perempuan dilindungi.” [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.