"Rezim Kyiv sedang bermain-main dengan Perang Dunia III," tambahnya.
Mantan penasihat Kremlin, Sergei Markov, menilai bahwa insiden ini dapat mempercepat akhir karier politik Zelenskyy.
Baca Juga:
Usai Zelensky Berdebat dengan Trump, PM Inggris Tegaskan Dukungan untuk Ukraina
Menurutnya, perselisihan di Ruang Oval menunjukkan bahwa pemimpin Ukraina itu tidak lagi mendapat dukungan mutlak dari AS. Hal ini, menurut Markov, bisa membuka jalan bagi pemimpin baru yang lebih terbuka terhadap negosiasi dengan Rusia.
"Kesimpulan utama dari skandal ini adalah bahwa Zelenskyy benar-benar tidak pada tempatnya dan harus segera mengundurkan diri," tegasnya.
Konstantin Kosachyov, Wakil Ketua Majelis Tinggi Parlemen Rusia, juga melihat ini sebagai kelemahan Zelenskyy.
Baca Juga:
Upaya Damai AS-Rusia di Arktik Bikin NATO Cemas, Khawatir Peta Keamanan Berubah
"Zelenskyy kalah dalam ronde ini dan harus merangkak ke ronde berikutnya dengan berlutut," tulisnya di Telegram.
Ketegangan ini mencerminkan perubahan sikap AS di bawah kepemimpinan Trump.
Selama tiga tahun terakhir, pemerintahan Joe Biden telah menggelontorkan miliaran dolar dalam bentuk bantuan militer dan diplomatik untuk Ukraina.