Walaupun menghadapi tekanan di tingkat nasional, Trump masih mempertahankan dukungan kuat dari basis pendukung setianya. Ia bahkan mengklaim bahwa seluruh janji kampanyenya sudah terpenuhi atau dalam tahap penyelesaian akhir.
"Saya rasa hampir semua janji kami telah kami wujudkan, atau kini tengah berada di tahap akhir," ucap Trump sesaat sebelum bertolak ke Michigan untuk melanjutkan agenda kampanyenya.
Baca Juga:
Trump Ogah Tanggung Jawab atas Serangan Israel, Tapi Siap Gempur Iran
Namun, sebagian kebijakannya terus menimbulkan kontroversi. Usaha untuk mencabut kewarganegaraan bagi warga kelahiran AS dan rencana penghapusan dana untuk pendidikan tinggi menimbulkan kekhawatiran soal batas konstitusional kekuasaan presiden.
Salah satu janji paling mencolok Trump adalah janjinya untuk mengakhiri perang di Ukraina hanya dalam 24 jam.
Namun, kenyataannya, Rusia dikabarkan telah menolak tawaran gencatan senjata yang diajukannya.
Baca Juga:
Kirim Marinir ke Los Angeles, Trump Malah Picu Kekacauan Lebih Parah
Kini Trump menyebut pernyataan tersebut sebagai “lelucon,” meski menurut laporan CNN, ia telah mengulang klaim itu lebih dari 50 kali selama kampanye berlangsung.
Kendati berbagai kontroversi menyelimutinya, Trump tetap menjadi tokoh favorit di mata para pendukung setianya.
"Dia luar biasa. Orang-orang terlalu panik soal tarif. Kami tidak khawatir -- lihat saja berbagai hal lain yang mulai membaik," ujar Donna Fitzsimons, perempuan 65 tahun yang menjual suvenir di lokasi kampanye Trump di Michigan.