Teluk Meksiko, merupakan lokasi yang kerap menjadikan badai makin besar. Lokasi ini juga yang membuatt Badai Katrina dan Ida mengalami intensifikasi yang sangat cepat. Sebab, teluk ini memiliki arus air yang sangat hangat yang disebut Arus Loop yang berasal dari Karibia. Panas ekstra inilah yang menjadi bahan bakar untuk memperbesar badai.
"(Sehingga) badai ini tidak tahu kalau ia sudah ada di daratan," jelas meteorologis dan Direktur Program Sains Atmosfer dari Universitas Georgia, AS, Marshall Shepherd.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
Marshall dan rekan-rekannya, menamakan situasi ini sebagai Efek Laut Coklat (Brown Ocean Effect) lantaran daratan di sekitar Teluk Meksiko yang basah, hangat, dan lembab, membuat badai seolah masih berada di laut, meski sebenarnya sudah ada di daratan, seperti dilansir dari Live Science.
Pemanasan Global
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
Pemanasan global ikut memperparah badai-badai tropis menjadi semakin besar. Bumi yang makin hangat imbas pembakaran bahan bakar fosil, ikut menghangatkan lautan.
Keduanya mengakibatkan makin tinggi kelembaban udara. Udara yang hangat dan lembab, merupakan bahan bakar untuk memperbesar badai. Angin yang dihasilkan badai pun makin kencang, sehingga badai jadi makin merusak, seperti dikutip Scientific American. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.