Dengan menggandakan jumlah kapal besar dan menyatukan sejumlah lembaga maritim, mereka kini memiliki lebih dari 500 kapal permukaan,” ungkap John Bradford, Direktur Eksekutif Dewan Yokosuka untuk Studi Asia-Pasifik, kepada South China Morning Post.
Lahir dari 'Lima Naga Lautan'
Baca Juga:
Strategi Rahasia China Menghancurkan Amerika Tanpa Menembakkan Peluru
CCG dibentuk pada 2013 melalui penyatuan empat badan administratif maritim dalam sebuah restrukturisasi besar-besaran.
Sebelumnya, sistem penegakan hukum maritim China dikenal kacau, dan sering disebut sebagai "lima naga yang mengaduk-aduk lautan."
Pada 2018, CCG dipindahkan dari otoritas sipil ke struktur paramiliter, yaitu Polisi Bersenjata Rakyat, yang langsung berada di bawah Komisi Militer Pusat China.
Baca Juga:
MD-19, Drone Hipersonik China yang Bisa Bikin Pentagon Ketar-ketir
Akibatnya, CCG dijuluki sebagai “angkatan laut kedua China” dan memiliki tiga sub-biro: Laut China Utara, Timur, dan Selatan.
Sejak reformasi ini, armada CCG berkembang pesat, baik dari sisi jumlah maupun kemampuan, dan kini menjadi kekuatan penegak hukum maritim terbesar di dunia.
Kapal Modern Bersenjata