Namun, klaim tersebut dibantah pihak Gaza. Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, menuduh Israel telah menjalankan “kebijakan pengungsian paksa terhadap warga sipil” dengan menghancurkan gedung-gedung tinggi yang menjadi tempat tinggal maupun usaha masyarakat.
Serangan yang menyasar Kota Gaza dan sekitarnya pada hari yang sama dilaporkan menewaskan sedikitnya 19 orang, termasuk di antara 32 warga Palestina yang menjadi korban jiwa di seluruh wilayah Gaza sepanjang Jumat (5/9/2025).
Baca Juga:
Puluhan Anak Gaza Meninggal karena Gizi Buruk, Blokade Israel Dikecam Sebagai Kejahatan Perang
Pihak Hamas juga menanggapi klaim Israel. Anggota biro politik Hamas, Izzat al-Rishq, menegaskan bahwa tuduhan Israel hanyalah alasan semu. Ia menyatakan klaim tersebut “tidak lain hanya dalih yang lemah dan kebohongan yang nyata.”
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant Katz, melontarkan pernyataan keras.
Ia mengatakan, “baut kini telah dicabut dari gerbang neraka di Gaza,” sembari berjanji akan meningkatkan intensitas operasi militer hingga Hamas menerima syarat-syarat Israel untuk mengakhiri konflik.
Baca Juga:
Israel Luncurkan Operasi Darat Besar di Gaza, Ratusan Korban Berjatuhan
Israel memperkirakan serangan besar-besaran kali ini akan memaksa sekitar satu juta warga Palestina meninggalkan rumah mereka dan bergerak ke arah selatan Gaza, menambah panjang daftar warga sipil yang mengungsi akibat perang yang tak kunjung reda.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.