WahanaNews.co | Gubernur Darfur Barat Khamis Abbakar tewas beberapa jam setelah terang-terangan menuduh milisi Pasukan Dukungan Cepat (RSF) dan milisi-milisi lain yang menjadi sekutu mereka melakukan genosida atau pembersihan etnis di Sudan.
Gubernur Khamis Abbakar terbunuh pada Rabu (14/6/23), kata sebuah kelompok bersenjata yang dipimpinnya.
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
Tidak ada keterangan terinci soal kematian sang gubernur, tetapi sua sumber pemerintah mengatakan RSF berada di balik kematian Abbakar.
"Begitu banyak warga sipil yang terbunuh begitu saja," kata Abbakar sebelumnya pada Rabu kepada TV Al-Hadath. Ia meminta masyarakat internasional melakukan intervensi.
RSF belum membalas permintaan untuk memberikan pernyataan mengenai kematian ini.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Konflik antara militer Sudan dan RSF telah menciptakan krisis kemanusiaan di ibu kota Khartoum, juga di kota-kota besar di wilayah Kordofan dan Darfur.
Para aktivis mengungkapkan sudah 1.100 orang terbunuh sejak konflik itu pecah pertengahan April lalu di Kota El Geneina, ibu kota Darfur Barat.
Serangan-serangan yang awalnya menyasar daerah-daerah di El Geneina yang menjadi tempat masyarakat suku Masalit berada itu, meluas ke seluruh kota, kata Abbakar.