WAHANANEWS.CO, Jakarta - Dalam perkembangan terbaru konflik di Laut Merah, kelompok Houthi Yaman secara terbuka mengakui bahwa mereka secara langsung menargetkan kapal induk milik Amerika Serikat, USS Harry S. Truman, dalam sebuah operasi militer.
Ini menjadi salah satu pengakuan paling eksplisit yang mempertegas intensitas konflik regional yang kini melibatkan kekuatan besar dunia di kawasan strategis tersebut.
Baca Juga:
Hindari Gempuran Houthi, Jet Tempur AS Senilai Rp1 Triliun Jatuh ke Laut Merah
Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara militer Houthi, Yahya Sare'e, dalam siaran televisi yang disebarluaskan ke publik.
Sare'e mengungkapkan bahwa Angkatan Udara dan Angkatan Laut Houthi telah melakukan operasi gabungan menggunakan rudal balistik, rudal jelajah, serta pesawat tanpa awak (drone) sebagai respons terhadap, apa yang mereka sebut, “agresi berkelanjutan Amerika terhadap rakyat Yaman.”
“Operasi militer tersebut menargetkan langsung kapal induk USS Harry S. Truman, bersama dengan kapal perang musuh lainnya yang sedang beroperasi di kawasan utara Laut Merah,” ujar Sare’e.
Baca Juga:
Maut dari Langit: Serangan AS di Yaman Renggut Puluhan Nyawa Migran
Ia juga menegaskan bahwa sebagai akibat dari serangan tersebut, kapal induk Amerika itu terpaksa mundur dari posisinya sebelumnya dan berpindah ke bagian paling utara Laut Merah.
Lebih lanjut, Sare'e menegaskan bahwa kampanye militer kelompok Houthi terhadap kapal-kapal perang asing tidak akan berhenti.
“Pasukan Yaman akan terus mengejar dan menyerang kapal induk serta semua kapal perang musuh di Laut Merah dan Laut Arab, hingga agresi terhadap negara kami dihentikan,” tegasnya.