WahanaNews.co | Tak hanya generasi muda saja yang mau berjuang untuk Ukraina, para usia lanjut pun ikut berperang.
Tak sedikit dari mereka yang ikut berlatih untuk berperang.
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
Meski sudah tua namun semangat mereka untuk berperang sangat berkobar.
Invasi Rusia ke Ukraina kini masih berlangsung dan menyita perhatian masyarakat dunia.
Bahkan, tentara Rusia semakin gencar melancarkan serangan ke sejumlah daerah di Ukraina.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
Akibat dari serangan itu, para pejabat dan warga Ukraina pun kini terpaksa turun tangan dan mengangkat senjata demi mempertahankan negara.
Hal itu dialami seorang nenek berusia 79 tahun yang ikut berlatih perang demi melindungi anak dan cucunya dari serangan Rusia.
Nenek bernama Valentyna Konstantynovska itu berlatih bersama Pasukan Khus Unit Azov di Mariupol, Ukraina timur.
Ia pun dipuji memiliki kekuatan dan keberanian setelah berlatih mengenai taktik pertahanan.
Dikutip dari Daily Star, Konstantynovska juga diajari menggunakan senapan serbu AK-47, Senin (14/2/2022).
Saat ditanya mengenai latihan itu, sang nenek pun menjawab dengan tegas.
“Ibumu pasti juga melakukan hal yang sama,” katanya.
“Saya siap untuk menembak jika sesuatu terjadi. Saya akan melindungi rumah saya, kota saya, dan anak cucu saya,” tambahnya.
Konstantynovska pun menegaskan dirinya sudah siap untuk berperang, karena tak ingin kehilangan negara dan kotanya.
“Saya ikut berlatih, tetapi mungkin tak bisa menjadi tentara yang sempurna, karena tubuh saya tak bisa banyak bergerak lagi. Senjata juga terlalu berat bagi saya,” tuturnya.
Tetangga Konstantynovska menggambarkan dirinya sebagai contoh untuk warga Ukraina, setelah ia terlihat ikut berlatih pada pekan ini.
Analis politik Ukraina, Ariana Gic, bahkan memujinya.
“Perempuan ini adalah pahlawan saya,” ujarnya.
Meski masyarakat sipil sudah ikut berlatih, harapan agar masalah ini bisa diselesaikan dengan diplomasi tetap tinggi.
Kekhawatiran adanya penyerangan yang dilakukan Rusia terjadi setelah negara itu mengumpulkan ratusan ribu pasukan di perbatasan.
Rusia sendiri membantah mereka akan melakukan invasi, dan menegaskan hanya melakukan latihan militer di dekat perbatasan Ukraina.
Masyarakat sipil di Ukraina dikabarkan telah ikut berlatih perang dengan pasukan sukarela setelah kabar adanya serangan dari Rusia membesar.
Masyarakat sipil ikut berlatih perang menggunakan senapan kayu, dan dilatih oleh tentara Ukraina secara langsung. [gun]