Hal itu dilakukan karena mereka
optimistis akan menang.
Namun, Partai Liga Nasional untuk
Demokrasi (NLD) milik Aun San Suu Kyi menang telak.
Baca Juga:
Bertahan di Rakhine, Etnis Rohingya Seolah Hidup Tanpa Harapan
Pada 2020, NLD kembali memenangkan
pemilu di Myanmar.
Militer menuding NLD lakukan
kecurangan, memunculkan kudeta, dan kerusuhan.
Internasional menyatakan
ketidaksetujuan atas kekerasan terhadap warga sipil, tapi diabaikan.
Baca Juga:
Aung San Suu Kyi Divonis 6 Tahun Penjara
Ito mengaku aktif mendorong Pemerintah
Indonesia mendesak Pemerintah Myanmar mempertahankan demokrasi lewat dialog
persuasif.
"Begitu pula isu kemanusiaan di
Rohingya yang harus segera diselesaikan," ujar Ito.
Dosen Universitas Bina Nusantara, Dr
Dinna Prapto Raharja, menilai, Myanmar merupakan negara
yang sangat tertutup dan penuh kelompok bersenjata.