Sementara Juru Bicara BJP lainnya, Naveen Kumal Jindal, dikeluarkan dari partai sayap kanan atas komentar yang dia buat.
BJP menjauhkan diri dari pernyataan mereka, mengatakan telah menangguhkan Sharma dan mengusir Jindal.
Baca Juga:
Israel Biarkan Bantuan ke Gaza Dicegat dan Dirusak, Indonesia Buka Suara
Menanggapi desakan "permintaan maaf publik" Doha, India mengatakan pernyataan tentang Nabi Muhammad dibuat oleh "elemen pinggiran" dan bahwa itu tidak mencerminkan pandangan pemerintah.
Tasleem Rehmani, Presiden Dewan Politik Muslim India, menyebut penangguhan juru bicara BJP sebagai "sebuah drama."
"Usir dia secara permanen dan kirim dia ke Penjara. Tidak ada yang bisa diterima," kata Rehmani.
Baca Juga:
Markas UNRWA Dibakar, Kemenlu RI: DK PBB Harus Tegas ke Israel
Sementara Niyaz Farooqui, Sekretaris Jamiat Ulema-e-Hind, organisasi sosial-keagamaan Muslim terbesar di India, mendesak pemerintah India untuk mengambil tindakan hukum atas pernyataan yang menghina itu.
"Kami telah meminta Pemerintah India untuk mengambil tindakan hukum, menangkap mereka dan menghukum mereka, baru setelah itu akan dianggap tindakan yang benar telah diambil,” tegasnya.
Pernyataan pejabat BJP juga memicu tren Twitter di dunia Arab, yang menyerukan boikot terhadap semua produk India. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.