WahanaNews.co | Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengingatkan agar negara-negara tidak memboikot KTT G20 di Indonesia meski Vladimir Putin hadir, karena itu justru akan memberikan "kesempatan propaganda bagi pihak lain".
Indonesia memegang kursi kepresidenan bergilir G20 tahun ini, dan Jakarta berada di bawah tekanan Barat untuk mengecualikan presiden Rusia dari pertemuan itu setelah mengumumkan pada April bahwa dia telah diundang.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
"Saya akan benar-benar kagum jika Putin datang langsung. Dia adalah sosok paria," sindir Johnson di sela-sela pertemuan puncak NATO di Madrid pada Rabu (29/6/2022) sebagaimana dilansir AFP.
"Saya tidak berpikir dia akan pergi (ke Indonesia). Pertanyaannya adalah apakah kita sebagai negara-negara Barat mengosongkan kursi kita di G20 dan menyerahkan seluruh argumen ke China, ke Rusia?" tambahnya kepada wartawan.
"Saya pikir jika Anda mengosongkan sesuatu seperti G20, Anda berisiko hanya menyerahkan kesempatan propaganda kepada orang lain."
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Kremlin mengatakan Putin akan menghadiri KTT G20 di Indonesia pada 15-16 November.
Indonesia, seperti kebanyakan negara berkembang utama, telah mencoba untuk mempertahankan posisi netral dan menyerukan resolusi damai atas tindakan ofensif selama berbulan-bulan Rusia di Ukraina.
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (29/6/2022) telah sampai di Kyiv untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan akan melakukan perjalanan ke Moskwa pada Kamis (29/6/2022).
Perjalanan itu dilakukan setelah Jokowi mengambil bagian dalam KTT G7 di Jerman awal pekan ini.
Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Selasa (28/6/2022) mengatakan para pemimpin G7 "tidak ingin memecah G20".
Menurutnya, saat ini mereka (G7) masih berencana "untuk pergi ke sana", mengacu pada KTT Indonesia.
Putin bergabung dengan KTT G20 Oktober lalu di Roma melalui konferensi video karena krisis virus corona.
Adapun menurut berita terakhir dari perbincangan PM Italia Mario Draghi dengan Presiden Jokowi, kehadiran Vladimir Putin di KTT badan tersebut pada November telah dikesampingkan, meski Kremlin dengan cepat menolak kabar itu.
“Presiden Widodo mengesampingkannya,” kata Draghi kepada wartawan di akhir KTT G7 dua hari di Jerman, di mana Jokowi diundang sebagai tamu.
"Dia kategoris, dia (Putin) tidak akan datang. Apa yang mungkin terjadi adalah partisipasi jarak jauh, kita lihat saja nanti," tambah Draghi pada Selasa (28/6/2022).
Kremlin bereaksi cepat, dengan penasihat Yuri Ushakov mengatakan: "Draghi tidak memutuskan ini."
"Kami telah menerima undangan dan kami telah menanggapinya dengan positif," kata Ushakov, menurut kantor berita Rusia Interfax.
"Dia (Draghi) pasti lupa bahwa dia bukan lagi tuan rumah" G20, seperti tahun lalu, tambah Ushakov.
Negara-negara G20 menyumbang sekitar 80 persen dari total output ekonomi dunia, sedangkan G7 menyumbang sekitar 31 persen. [rin]