"Jadi krisis langsung bisa dihindari, tetapi konsekuensi jangka panjang akan muncul dan mengubah lanskap politik Rusia, menurut saya,"ungkap Gould Davies.
Lebih lanjut, dia menerangkan kegagalan perang Rusia di Ukraina semakin menggema di Negeri Beruang Merah. Ini mulai menciptakan ketidakstabilan dan perpecahan dalam negeri.
Baca Juga:
Inggris Bakal Anggap Tentara Bayaran Wagner Group Sebagai Organisasi Teroris
Sementara itu, penasihat senior untuk Rusia dan Eropa di Institut Perdamaian Amerika Serikat, Donald N Jensen, menilai masa depan tampak suram bagi Putin.
"Saya pikir kita sekarang harus berbicara tentang akhir, mungkin, karir politiknya dalam beberapa minggu dan bulan mendatang," ujar Jensen.
Ia mengatakan belum melihat keseluruhan drama yang dimainkan, termasuk beberapa kesepakatan yang dimediasi Belarus. Perjanjian itu juga disebut tak banyak diketahui.
Baca Juga:
Perang Besar di Depan Mata, Negara-negara Afrika Barat Bersiap Gempur Niger
Tak lama setelah pemberontakan, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menawarkan kesepakatan ke Prigozhin. Ia meminta Wagner menghentikan penyerbuan agar tak terjadi pertumpahan darah.
Berdasarkan kesepakatan itu, Prigozhin juga "diasingkan" ke Belarusia dan tak dikenai hukuman.
Mulanya, Prigozhin terancam 12 hingga 20 tahun penjara karena mengancam keamanan Rusia.[eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.