Suara jet tempur terdengar menderu di atas berbagai bagian kota Beirut, tak lama sebelum serangan utama menghantam wilayah dekat lingkungan Al-Jamous.
Tembakan peringatan ke udara membuat banyak keluarga berlarian panik, berusaha mengungsi dari kawasan tersebut.
Baca Juga:
Serangan Kedua Israel di Beirut, Pejabat Hizbullah Tewas
Selama konflik sebelumnya antara Israel dan Hizbullah, pesawat nirawak serta jet-jet tempur Israel secara rutin mengebom pinggiran selatan Beirut, kawasan yang dikenal sebagai basis kuat Hizbullah.
Israel berulang kali menuduh Hizbullah menyimpan persenjataan di wilayah tersebut dan menganggapnya sebagai kubu militan.
Menanggapi serangan ini, Presiden Lebanon, Joseph Aoun, mengecam keras tindakan Israel.
Baca Juga:
Lebanon di Ambang Perang, Israel Lancarkan Serangan Udara Terbesar Sejak 2024
Ia mendesak Amerika Serikat dan Prancis, sebagai penjamin kesepakatan gencatan senjata, untuk "menjalankan tanggung jawab mereka" dengan menekan Israel agar menghentikan serangan lebih lanjut.
Aoun memperingatkan bahwa kelanjutan serangan Israel "mengancam stabilitas kawasan" dan dapat memicu krisis keamanan yang lebih serius.
Di sisi lain, Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon, Jeanine Hennis, juga menyuarakan keprihatinannya melalui unggahan di platform X.