WahanaNews.co, Jakarta - Anggota Dewan Keamanan PBB pada Senin (20/5/2024) mengheningkan cipta atas wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang kemudian dikecam oleh Israel.
Permintaan untuk mengheningkan cipta diajukan oleh Dubes Mozambik untuk PBB, Pedro Comissario Alfonso, yang saat ini memegang jabatan presidensi DK PBB.
Baca Juga:
AS Cegah Palestina Gabung PBB, China: Akan Terus Diingat Sejarah
DK PBB terdiri dari 5 anggota tetap dengan hak veto dan 10 anggota tidak tetap tanpa hak veto yang dipilih secara berkala.
Alfonso meminta anggota DK PBB berdiri untuk menghormati Raisi saat membuka rapat. Presiden Iran tersebut meninggal dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5/2024).
"Mari kita berdiri dan mengheningkan cipta demi mengenang kematian Presiden Republik Islam Iran Ebrahim Raisi dan tim yang meninggal karena kecelakaan," kata Alfonso, seperti dikutip dari AFP.
Baca Juga:
PBB Gelar Rapat Darurat Bahas Gempuran Iran ke Israel
Perwakilan Amerika Serikat di DK PBB juga ikut mengheningkan cipta, meskipun pada hari yang sama AS menyebut Raisi sebagai sosok yang penuh darah di tangannya.
Utusan Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mengutuk tindakan mengheningkan cipta di Dewan Keamanan sebagai suatu aib.
Israel, yang merupakan musuh bebuyutan Iran, bukan anggota DK PBB.
"Dewan Keamanan sudah menjadi ancaman bagi keamanan dan perdamaian dunia," kata Erdan.
Sebelumnya, Israel juga membantah keterlibatan mereka dalam kecelakaan yang membunuh Raisi, dengan mengklaim tidak tahu apa-apa soal insiden maut tersebut.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]