WAHANANEWS.CO - Pemerintah Israel mengumumkan penutupan seluruh kedutaan besarnya di berbagai negara tanpa batas waktu.
Keputusan ini diambil menyusul dimulainya operasi militer “Rising Lion” yang menargetkan fasilitas nuklir Iran.
Baca Juga:
True Promise III: Iran Balas Dendam Brutal, Rudal Menghantam Jantung Israel
Dilaporkan oleh Al Jazeera dan dikutip AFP, Kedutaan Besar Israel di Swedia menjadi salah satu perwakilan diplomatik yang menyampaikan pernyataan resmi mengenai penghentian seluruh aktivitas.
“Mengingat perkembangan terakhir, misi diplomatik Israel di seluruh dunia akan ditutup dan layanan kekonsuleran tidak akan tersedia,” demikian isi pernyataan tersebut.
Pada Jumat (13/6/2025), Israel menggempur sejumlah wilayah di Iran, termasuk situs nuklir utama di Natanz.
Baca Juga:
330 Bom Dijatuhkan Israel ke Iran, Fasilitas Nuklir Natanz Jadi Sasaran Utama
Target serangan mencakup fasilitas pengayaan uranium, program rudal balistik, dan para ilmuwan nuklir.
Serangan ini menewaskan tokoh-tokoh penting Iran, seperti Kepala Garda Revolusi (IRGC) Hossein Salami dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mohammad Bagheri, serta beberapa ilmuwan nuklir senior.
Menanggapi serangan tersebut, Iran meluncurkan sekitar 100 drone ke wilayah pendudukan Israel sebagai aksi balasan.
Namun, militer Israel (IDF) mengklaim berhasil mencegat drone-drone tersebut, dibantu oleh sistem pertahanan udara Yordania.
Yordania sendiri telah menegaskan bahwa wilayah udaranya tidak akan digunakan sebagai medan konflik antara Israel dan Iran.
[Redaksi: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.