WAHANANEWS.CO, Jakarta - Badan Keamanan Ukraina (SBU) melancarkan serangan drone berskala besar ke pangkalan udara militer Rusia pada Minggu waktu setempat.
Serangan ini dilakukan jauh dari garis depan, dalam operasi yang disebut Presiden Volodymyr Zelensky sebagai serangan jarak jauh paling ambisius Ukraina sejak invasi Rusia dimulai.
Baca Juga:
Serangan Drone Ukraina Bikin Rusia Alami Pearl Harbor! S-400 Mati Kutu, Ini Sebabnya
Operasi yang diberi nama sandi "jaring laba-laba" ini telah direncanakan selama berbulan-bulan, dengan pengiriman drone secara diam-diam ke dalam wilayah Rusia.
Ukraina mengklaim serangan tersebut menimbulkan kerusakan signifikan pada infrastruktur militer lawan.
"Sumber di dinas keamanan SBU Ukraina mengatakan serangan terkoordinasi itu menghantam 41 jet tempur yang digunakan untuk mengebom kota-kota Ukraina, dengan menyebutkan pesawat pengebom strategis Tu-95 dan Tu-22 serta pesawat deteksi radar dan komando A-50," demikian laporan yang dikutip dari AFP.
Baca Juga:
Drone Ukraina Serang Berbagai Wilayah Rusia, AS Mengaku Tak Tahu Menahu
Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa sejumlah pesawat terbakar akibat serangan drone di pangkalan udara yang terletak di Murmansk dan Irkutsk, dua wilayah terpencil di Kutub Utara dan Siberia timur.
Pihak Rusia menyatakan api berhasil dipadamkan dan tidak ada korban jiwa, sementara pelaku dugaan sabotase telah ditangkap.
Menurut SBU, serangan ini menghancurkan sekitar 34 persen dari armada pengebom strategis Rusia yang membawa rudal jelajah. Kerugian yang ditimbulkan diperkirakan mencapai US$7 miliar atau sekitar Rp114 triliun.