Serangan ini menuai reaksi tajam di kalangan pengamat militer Rusia.
Beberapa blogger pro-militer menyebut serangan itu sebagai "pukulan berat" terhadap kemampuan pertahanan negara. Akun Telegram Rybar, yang dikenal dekat dengan militer Rusia, menyebut telah terjadi "kesalahan serius" dalam kinerja intelijen.
Baca Juga:
Ukraina Buka 'Front Baru': 41 Pesawat Rusia Hancur, Kini Ledakkan Lagi Jembatan Krimea
Bagi Ukraina, dampak simbolis dari serangan ini sangat besar, terutama di tengah tekanan berat di garis depan.
Petro Poroshenko, mantan presiden Ukraina yang kini menjadi tokoh oposisi, menyatakan, "tidak ada argumen yang lebih baik" untuk mendukung posisi Ukraina dalam perundingan dengan Rusia di Istanbul.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.