WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Gaza pada Senin (13/10/2025) menyatakan telah menerima 45 jenazah warga Palestina yang sebelumnya ditahan oleh Israel dan diserahkan melalui Komite Internasional Palang Merah (ICRC).
Tim forensik menggambarkan kondisi jenazah sangat memprihatinkan dengan sejumlah tanda yang mengindikasikan kekerasan fisik terhadap para korban.
Baca Juga:
Dunia Terkejut, Hamas Eksekusi ‘Kolaborator’ di Depan Warga Gaza yang Terdiam
Dilaporkan oleh Aljazirah, petugas medis terus melakukan pemeriksaan, pendokumentasian, dan persiapan penyerahan jenazah kepada keluarga sesuai dengan prosedur medis yang berlaku di Gaza.
Israel dikabarkan berkomitmen menyerahkan 15 jenazah warga Palestina untuk setiap satu jenazah warga mereka yang dikembalikan berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang didukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump guna mengakhiri konflik dua tahun di Gaza.
Sejauh ini, sudah 45 jenazah yang masuk ke fasilitas medis Gaza pada Senin dan dipastikan akan ada tambahan dalam gelombang berikutnya.
Baca Juga:
Gencatan Senjata Retak, Israel Tembaki Warga Gaza yang Coba Pulang Kampung
Warga setempat menunggu informasi kedatangan jenazah di Rumah Sakit Nasser pada Selasa dan Rabu untuk memastikan identitas anggota keluarga mereka yang hilang selama serangan darat.
Sejumlah jenazah yang diperiksa tim forensik ditemukan dengan luka yang mengarah pada kekerasan yang disengaja dan tidak terjadi karena bentrokan biasa di medan perang.
Sumber medis Aljazirah menyebut beberapa jenazah warga Palestina tiba dengan mata tertutup dan tangan terikat, yang menimbulkan dugaan kuat adanya eksekusi lapangan.
Pejabat lokal memperkirakan Israel akan mengembalikan lebih banyak jenazah, namun jumlah pastinya masih belum diumumkan secara resmi oleh otoritas terkait di wilayah pendudukan.
Belum ada kejelasan apakah jenazah tersebut diambil dari lokasi pemakaman yang dibongkar oleh militer Israel selama operasi darat atau berasal dari tahanan yang tewas dalam serangan baru-baru ini.
Selama kampanye militernya, pasukan Israel memang diketahui menggali sejumlah makam sebagai bagian dari upaya mencari jasad tawanan yang diyakini masih berada di wilayah Gaza.
Saat tim forensik meneliti gelombang pertama jenazah, Kementerian Kesehatan Gaza pada Rabu (13/10/2025) merilis foto-foto 32 jenazah tanpa identitas untuk membantu keluarga melakukan pengenalan secara visual.
Banyak dari jenazah tersebut ditemukan dalam kondisi membusuk maupun hangus, dengan sejumlah tubuh kehilangan anggota tubuh atau gigi, serta masih tertutup pasir dan debu dari lokasi pengambilan.
Pejabat kesehatan menegaskan bahwa pembatasan Israel terhadap peralatan uji DNA yang masuk ke Gaza membuat tim medis hanya mengandalkan pakaian dan ciri fisik dalam proses identifikasi.
Tim forensik yang bertugas menerima jenazah menyebut ada jenazah yang masih terikat dan menunjukkan bekas luka yang mengindikasikan kekerasan yang terjadi sebelum kematian.
“Ada tanda-tanda penyiksaan dan eksekusi,” ujar Sameh Hamad, anggota komisi penerimaan jenazah di Rumah Sakit Nasser, yang memeriksa langsung kondisi korban.
Seluruh korban adalah pria berusia antara 25 hingga 70 tahun, dengan mayoritas ditemukan memakai pakaian sipil sementara sebagian lainnya mengenakan seragam yang mengarah pada kemungkinan status mereka sebagai pejuang Palestina.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]