Dakwaan ini bisa membawa kemungkinan hukuman seumur hidup di penjara.
Fenster pertama kali ditahan pada Mei saat dia akan terbang kembali ke AS dan sudah menghabiskan 176 hari di penjara.
Baca Juga:
Peringatan Kemerdekaan, Junta Myanmar Akan Bebaskan 7.000 Tahanan
Dia adalah salah satu dari lusinan jurnalis dan ribuan orang secara keseluruhan yang ditahan sejak militer Myanmar mengambil alih kekuasaan dalam kudeta pada Februari.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengatakan, Fenster telah salah ditahan selama hampir enam bulan.
Ia pun menyambut baik pembebasannya.
Baca Juga:
Junta Militer Myanmar Bom Festival Musik, Artis Top Kachin Tewas di Tempat
"Kami senang Danny akan segera berkumpul kembali dengan keluarganya, karena kami terus menyerukan pembebasan orang lain yang tetap dipenjara secara tidak adil," kata Blinken, dikutip dari BBC.
Mantan duta besar AS untuk PBB, Bill Richardson, mengatakan telah merundingkan pembebasan Fenster dalam pertemuan tatap muka dengan jenderal angkatan darat yang merebut kekuasaan, Jenderal Min Aung Hlaing.
Dia mengatakan, Fenster akan terbang pulang ke AS melalui Qatar.