"Ini adalah hari yang Anda harapkan akan datang ketika Anda melakukan pekerjaan ini," kata Richardson.
Pembebasan Fenster yang tiba-tiba menyusul tekanan diam-diam selama berbulan-bulan oleh pemerintahan AS, Joe Biden, dan kunjungan Richardson baru-baru ini ke Myanmar.
Baca Juga:
PBB Desak Junta Myanmar untuk Buka Kembali Akses Bantuan Kemanusiaan
Namun, tidak jelas apakah AS membuat konsesi untuk memenangkan pembebasan Fenster.
Tapi, Wakil Menteri Informasi Myanmar, Mayor Jenderal Zaw Min Tun, mengatakan, negara itu sudah memiliki niat untuk melepaskan Fenster dan melakukannya karena alasan kemanusiaan.
Dia membantah bahwa AS telah menjanjikan apa pun sebagai imbalan atas pembebasan itu.
Baca Juga:
Peringatan Kemerdekaan, Junta Myanmar Akan Bebaskan 7.000 Tahanan
Dia mengatakan itu adalah kebijakan Myanmar untuk menjaga hubungan baik dengan negara lain. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.