WahanaNews.co, Moskow - Komite investigasi Rusia yang mengusut tindak kejahatan serius dalam negara telah membenarkan bahwa Yevgeny Prigozhin, pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, merupakan salah satu korban dalam kecelakaan pesawat tersebut.
Komite ini mengonfirmasi informasi ini pada hari Minggu (27/8/2023) setelah melakukan uji forensik terhadap 10 jenazah yang ditemukan di lokasi kejadian, dan hasilnya sesuai dengan daftar penumpang pesawat.
Baca Juga:
Akhiri Perang Presiden Ukraina Zelensky Bakal Ajukan Damai dengan Rusia
Sebelumnya, otoritas penerbangan sipil Rusia telah menyatakan bahwa Prigozhin dan beberapa perwira tingginya ada dalam daftar penumpang pesawat yang mengalami kecelakaan pada hari Rabu (23/8/2023).
Pengumuman ini mengakhiri spekulasi yang berlarut-larut mengenai nasib Prigozhin, yang terkenal dengan praktik penggunaan berbagai identitas palsu dan paspor saat bepergian.
Sebelumnya, telah muncul laporan palsu mengenai kematiannya sebanyak dua kali, termasuk setelah kecelakaan pesawat di Republik Demokratik Kongo pada tahun 2019.
Baca Juga:
Diberondong Peluru, PM Slovakia Berstatus 'Warga' NATO tapi Akrab dengan Rusia
Pada hari Jumat, Kementerian Pertahanan Inggris mengemukakan dalam laporan intelijennya bahwa meskipun Prigozhin terkenal melakukan langkah-langkah keamanan yang ekstensif, ada kemungkinan besar bahwa dia adalah salah satu korban tewas dalam insiden tersebut.
Pada Jumat, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan dalam laporan intelijen hariannya bahwa meskipun Prigozhin diketahui "melakukan tindakan pengamanan yang luar biasa", "sangat mungkin" bahwa dia termasuk di antara korban tewas.
Pernyataan Rusia pada hari Minggu tidak memberikan informasi detail mengenai penyebab kemungkinan kecelakaan tersebut, yang terjadi dua bulan setelah pemberontakan singkat yang dipimpin oleh Prigozhin di mana pasukan Wagner merebut markas pertahanan di Rostov dan bergerak menuju Moskow.