Sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada NBC News pada akhir Juni, ada bukti bin Nayef ditahan baru-baru ini di kompleks pemerintah di sebelah Istana al-Yamamah di Riyadh.
Lokasi penahanannya hanya hanya beberapa ratus meter dari tempat Pangeran MBS biasa menjamu pejabat asing.
Baca Juga:
Aturan Arab Saudi, Jemaah Umrah Indonesia Wajib Vaksin Meningitis
Dua orang yang mengetahui situasinya, yang meminta identitasnya dilindungi, mengatakan, Bin Nayef terakhir tidak bisa berjalan tanpa bantuan.
"(Dia) tidak diizinkan keluar dan dibatasi di wilayahnya sendiri," kata salah satu sumber.
"Selama hari itu, dia tidak melihat siapa pun dan tidak diizinkan mengakses dokter pribadi atau perwakilan hukumnya," katanya.
Baca Juga:
Tokoh Muslim Sanjung Toleransi Ratu Elizabeth II
Persaingan sengit terjadi di lingkaran elite kerajaan Saudi yang masih satu klan.
Kemunculan Pangeran Mohammad bin Salman sebagai putra mahkota menghadirkan serangkaian tindakan keras yang selama ini belum pernah terjadi.
Jauh sebelum geger suksesi kerajaan, Putra Mahkota Saudi, Nayef bin Abdul Aziz al-Saud, lebih dulu meninggal sebelum ia menerima kekuasaan dari Raja Abdullah.