Insiden ini bukan yang pertama kali terjadi, mengingat kapal-kapal dari Jepang dan China sebelumnya juga terlibat dalam ketegangan di wilayah sengketa, khususnya di sekitar Kepulauan Senkaku, yang oleh China dikenal sebagai Diaoyu.
Ketegangan diplomatik antara kedua negara sering kali memanas akibat konfrontasi antara kapal penjaga pantai Jepang dan kapal penangkap ikan China di wilayah tersebut.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Jepang bahkan melaporkan kehadiran kapal penjaga pantai, kapal angkatan laut, dan kapal selam bertenaga nuklir milik China di wilayah tersebut.
Selain itu, dua pesawat nonmiliter dari China, termasuk pesawat baling-baling dan pesawat nirawak kecil, juga pernah memasuki wilayah udara dekat Kepulauan Senkaku pada tahun 2012 dan 2017.
Sementara itu, Jepang telah meningkatkan pengeluaran pertahanannya sebagai respons terhadap meningkatnya pengaruh militer China di kawasan Asia Pasifik dan sengketa teritorial yang terus berlanjut.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Selain Jepang, China juga terlibat dalam sengketa teritorial dengan Taiwan, serta bentrokan dengan Filipina di Laut China Selatan terkait klaim atas sebuah beting yang berjarak 1200 kilometer dari Hainan, China, tetapi hanya 140 kilometer dari Palawan, Filipina.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.