"Setelah siklus uji penuh
selesai, rencana peralatan menyediakan pengiriman sistem S-500 pertama ke unit
Pertahanan Udara dan Pertahanan Rudal di dekat Moskow," katanya, tanpa
menentukan kerangka waktu.
Peluncuran pada Selasa (20/7/2021) itu berlangsung di wilayah Astrakhan selatan, di tempat
pelatihan Kapustin Yar, kata kementerian pertahanan.
Baca Juga:
China Ancam Serbu Taiwan, Dampaknya Bisa Lebih Dahsyat dari Perang di Ukraina
Awal bulan ini, Panglima Angkatan
Udara, Sergei Surovikin, mengatakan, S-500
akan mampu menghancurkan pesawat tempur musuh dan bahkan senjata hipersonik di
ruang dekat Bumi, ratusan kilometer jauhnya.
"Oleh karena itu, ini adalah
generasi pertama dari senjata pertahanan anti-ruang angkasa, dan tidak ada
sistem seperti itu," katanya, dikutip dari Russia Today.
Menurut pengembang, pekerjaan pada
peluncur roket selesai pada bulan April.
Baca Juga:
Belanja Militer Global Catat Angka Tertinggi Sepanjang Sejarah
Presiden Rusia, Vladimir
Putin, mengatakan pada bulan Juni bahwa S-500 akan segera
didistribusikan ke pasukan setelah membuktikan dirinya dalam uji lapangan.
Sistem S-500, yang disebut Prometheus,
mampu menghancurkan rudal balistik dan jelajah, serta pesawat dan helikopter,
dan memiliki radius intersepsi sekitar 600 km, lapor RIA.
Mengutip Wakil Menteri Pertahanan
Rusia, Alexei Krivoruchko, tahun lalu, RIA mengatakan sistem S-500 dijadwalkan untuk pengiriman pada tahun
2025, dengan kontrak negara akan ditandatangani tahun ini. [qnt]