“Jika keadaan terus genting KBRI akan menyiapkan rencana darurat dan tidak menutup kemungkinan evakuasi,” sebutnya.
Nadhim Zahawi, dari pengungsi Irak hingga menjabat menteri keuangan Inggris berkunjung ke kota tempat warga Muslim dan Kristen bersama-sama bangun masjid dan gereja.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
Konflik bersenjata ini dipicu oleh keputusan ulama Muslim Syiah, Moqtada al-Sadr, untuk mundur dari kancah politik.
Keputusan tersebut mengemuka dua hari setelah dia menyeru kepada semua partai politik dan sosok yang terlibat dalam politik Irak menyusul invasi pimpinan AS pada 2003 untuk mundur.
Para politisi pendukung Al-Sadr memenangkan kursi terbanyak dalam pemilihan umum Oktober 2021 lalu, tetapi mereka tidak bisa mencapai kesepakatan untuk membentuk pemerintahan baru dengan blok terbesar kedua, yang sebagian besar terdiri dari partai-partai yang didukung Iran.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
Setelah Al-Sadr memutuskan mundur dari politik, para anggota milisi Al-Sadr yang dikenal sebagai Brigade Perdamaian kemudian menyerbu Istana Kepresidenan lalu bentrok dengan pasukan keamanan Irak dan milisi yang bersekutu dengan Iran.
Milisi Irak yang loyal pada ulama Syiah dan politikus Muqtada al-Sadr bentrok dengan pasukan pemerintah di Zona Hijau di pusat kota Baghdad.
Milisi Irak yang loyal pada ulama Syiah dan politikus Muqtada al-Sadr bentrok dengan pasukan pemerintah di Zona Hijau di pusat kota Baghdad.