WahanaNews.co | Korea Utara mengklaim, sekitar 800 ribu warganya secara sukarela mendaftar ulang dalam instansi militer, dan siap menghadapi Amerika Serikat (AS) di medan perang.
Surat kabar Rodong Sinmun melaporkan, ratusan ribu warga tersebut di antaranya adalah pekerja hingga pelajar. Mereka laporkan ngantre mendaftarkan diri sejak Jumat (17/3/2023).
Baca Juga:
Gagal Mitigasi Banjir, Kim Jong Un Tembak 30 Pejabat Korut
Klaim Korea Utara mengemuka tak lama setelah peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 sebagai tanggapan atas latihan militer yang sedang berlangsung antara AS dan Korea Selatan pada Kamis (16 Maret).
Peluncuran ICBM ke laut antara semenanjung Korea dan Jepang dilakukan oleh Korea Utara sesaat sebelum pertemuan puncak antara Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di Tokyo, Jepang.
Yoon terbang ke Tokyo untuk menghadiri pertemuan puncak guna membahas cara melawan senjata nuklir Korea Utara.
Baca Juga:
Kim Jong Un Tetapkan Korut Sebagai Negara yang Miliki Senjata Nuklir
Pemerintah Seoul, Washington dan Tokyo kemudian mengkritik peluncuran rudal balistik tersebut. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun mengutuk tindakan Korea Utara tersebut. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut ICBM Korea Utara sebagai pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB. Guterres, melalui juru bicaranya, menekan Korea Utara untuk menghentikan aktivitasnya yang dianggap berbahaya.
Guterres juga meminta Pyongyang untuk memulai kembali dialog menuju perdamaian abadi dan denuklirisasi Semenanjung Korea yang menyeluruh dan terverifikasi. [afs/eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.