Sebanyak 300 ribu pegawai pemerintah dirumahkan.
Selain itu, PDB juga terpangkas.
Baca Juga:
Lagi, Diplomat RI Bungkam PM Vanuatu Gegara Isukan Pelanggaran HAM Papua Barat
Pada kuartal IV-2018, PDB terpangkas sebesar 0,1%, sementara di kuartal I-2019 sebesar 0,2%, berdasarkan analisis Congressional Budget Office, sebagaimana dikutip CNBC International.
Besarnya utang AS ke China ini pun menjadi sorotan, lantaran AS dan China terlibat perang dagang sejak 2018-2019.
Berdasarkan data CNBC Indonesia, hubungan AS dan China sudah menjadi perhatian publik selama masa kepemimpinan Presiden AS, Donald Trump, sebelum kini digantikan oleh Joe Biden.
Baca Juga:
Penuh Perdebatan, Siapa yang Wakili Myanmar di Sidang Majelis Umum PBB?
Awalnya, perang dagang terjadi karena Trump geram dengan neraca perdagangan AS yang selalu tercatat defisit dengan China, artinya lebih banyak impor barang dari China ketimbang AS ekspor ke China.
Itu sebabnya, Trump mengambil langkah proteksionisme untuk memperbaiki neraca perdagangan AS.
Perang dagang pun dimulai pada 22 Januari 2018 ketika Trump memutuskan untuk menaikkan bea masuk impor panel surya dan mesin cuci yang masing-masing menjadi 30% dan 20%.