Juru bicara UNHCR, Lisa Abou Khaled,
mengatakan bahwa sebagian kecil dari calon migran benar-benar berhasil mencapai
tujuan mereka.
Dari sembilan kapal yang diketahui telah
berangkat pada tahun 2021, hanya dua yang berhasil tiba di wilayah Siprus,
sementara enam dicegat oleh otoritas Lebanon sebelum keluar dari perairan Lebanon,
dan satu didorong kembali oleh otoritas Siprus.
Baca Juga:
Serangan Udara Israel Hancurkan Gedung Kampus Universitas Lebanon di Beirut
Organisasi hak asasi manusia dan otoritas
Eropa telah mengkritik Siprus karena penanganannya yang agresif terhadap
pencari suaka.
Sebuah laporan Human Rights Watch tahun
2020 menemukan bahwa patroli penjaga pantai Siprus telah mengusir lebih dari
200 migran, pengungsi, dan pencari suaka yang datang dari Lebanon selama pekan
pertama September 2020, tanpa memberi mereka kesempatan untuk menginap.
"Bahkan, dalam beberapa kasus, kapal penjaga
pantai Siprus menabrak kapal kayu yang penuh dengan orang," kata laporan itu. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.