Penyelidik Prancis menduga bahwa ratusan artefak dijarah selama protes terjadi di Arab dan beberapa negara Timur Tengah pada awal 2010-an. Hasil jarahan tersebut kemudian dijual ke galeri dan museum yang tidak banyak bertanya tentang kepemilikan sebelumnya.
The Canard Enchaine melaporkan bahwa beberapa ahli seni Prancis yang sama yang mensertifikasi prasasti Tutankhamun juga mensertifikasi karya Mesir berharga lainnya seperti peti mati pendeta Nedjemankh berlapis emas, yang dibeli oleh Metropolitan Museum of Art di New York pada 2017.
Baca Juga:
Misteri Baru di Balik Kematian Diplomat Kemlu Mulai Terkuak
Setelah penyelidikan oleh jaksa New York, Metropolitan Museum of Art New York mengumumkan telah menjadi korban pernyataan palsu dan dokumentasi palsu, dan mengatakan peti mati akan dikembalikan ke Mesir.[rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.