"Meski ditawari kesempatan untuk meninggalkan Afghanistan, dia memilih tinggal dan berjuang untuk rakyatnya."
Sebelum Taliban kembali berkuasa, banyak perempuan bekerja di posisi strategis di Afghanistan selama dua dekade sejak invasi yang dipimpin AS.
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
Saat itu, perempuan mengisi posisi-posisi penting dengan profesi sebagai hakim, jurnalis, hingga politikus.
Namun, perempuan-perempuan yang sudah merasakan kebebasan berprofesi itu meninggalkan Afghanistan sejak Taliban kembali berkuasa.
Setelah merebut kekuasaan, Taliban langsung menekan perempuan di hampir semua aspek kehidupan publik.
Baca Juga:
Afghanistan Kembali Gempa Bumi Berkekuatan 6,3 Magnitudo
Mereka melarang perempuan mengakses pendidikan menengah dan tinggi dan pekerjaan sektor publik. Taliban bahkan melarang perempuan mengunjungi taman dan pemandian umum.
Mereka juga memerintahkan para perempuan untuk menggunakan burkak untuk menutupi tubuh di depan umum. [rgo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.